Jenderal Anumerta Basuki Rakhmat

Jenderal Anumerta Basuki Rahmat adalah seorang tokoh militer dan pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada 4 November 1921 di Tuban, Jawa Timur. Karier militernya dimulai pada masa pendudukan Jepang dengan bergabung dalam Pembela Tanah Air (PETA) pada tahun 1943. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Basuki Rahmat bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan mengabdikan dirinya dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ia dikenal atas kepemimpinannya di berbagai posisi militer, termasuk sebagai Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya.

Salah satu momen paling heroik dan signifikan dalam sejarah Basuki Rahmat adalah perannya sebagai saksi kunci dalam peristiwa Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) pada 11 Maret 1966. Bersama Jenderal Amirmachmud dan Jenderal M. Jusuf, ia menjadi perantara penyerahan kekuasaan dari Presiden Soekarno kepada Jenderal Soeharto. Peran sentralnya dalam peristiwa ini menunjukkan dedikasi dan keberaniannya dalam menjaga stabilitas negara di masa-masa krusial.

Atas jasa-jasanya kepada negara, Jenderal TNI Anumerta Basuki Rahmat dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 9 Januari 1969, tak lama setelah wafatnya. Namanya diabadikan sebagai nama jalan utama di hampir setiap kota di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan atas pengabdian dan perjuangannya.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi halaman Wikipedia Jenderal Basuki Rahmat: [https://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Rahmat]