Pangeran Antasari
Pangeran Antasari, yang terlahir dengan nama Gusti Inu Kartapati, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan. Ia lahir pada tahun 1809 di Kayu Tangi dan merupakan cucu dari Pangeran Amir. Pangeran Antasari dikenal sebagai pemimpin yang gigih dalam Perang Banjar, sebuah perlawanan besar terhadap penjajahan Belanda pada abad ke-19.
Perjuangan Pangeran Antasari dimulai pada 25 April 1859, ketika ia memimpin sekitar 300 prajurit menyerang tambang batu bara Belanda di Pengaron. Perlawanan ini kemudian meluas ke berbagai wilayah di Kalimantan Selatan, termasuk Martapura, Hulu Sungai, dan sepanjang Sungai Barito. Dengan gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin yang disandangnya pada 14 Maret 1862, Pangeran Antasari berhasil mempersatukan berbagai suku, termasuk Banjar, Dayak, Ngaju, Maanyan, dan lainnya, untuk bersama-sama melawan Belanda.
Meskipun perjuangannya sangat sengit, Pangeran Antasari wafat pada 11 Oktober 1862 akibat wabah cacar. Namun, semangat perlawanannya terus dilanjutkan oleh putranya, Muhammad Seman. Atas jasa-jasanya dalam memimpin perlawanan terhadap Belanda, Pangeran Antasari secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada 27 Maret 1968. Namanya diabadikan dalam berbagai bentuk penghormatan, termasuk pada uang kertas pecahan Rp 2.000,00.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Pangeran Antasari, Anda dapat mengunjungi halaman Wikipedia-nya: [https://id.wikipedia.org/wiki/Pangeran_Antasari]